Makasih ya udda mampir kesini, jangan lupa follow ea kawan,,,yuk Kunjungi juga blog EloNa'S Gallery dan Dunia Muslimah ya

Kamis, 09 Juni 2011

PEMBUDIDAYAAN DAN PEMANFAATAN KUDA LAUT (Hippocampus sp.) DALAM DUNIA KESEHATAN


Indonesia memiliki banyak sumberdaya perikanan yang menarik untuk diamati dan dieksploitasi. Salah satu dari sumberdaya itu adalah kuda laut (Hippocampus sp.) yang memiliki tingkah laku yang menarik dan memiliki banyak manfaat baik secara ekologi, yaitu terhadap lingkungan hidupnya maupun bagi manusia. Hewan ini bergerak dalam air dengan cara mengubah isi udara dalam kantung renangnya.
Kuda laut adalah hewan yang telah mengalami evolusi sejak 40 juta tahun lalu (Fritzhe, 1997). Diistilahkan ke dalam genus Hippocampus berasal dari bahasa Yunani yang berarti binatang laut berbentuk kepala kuda, (hippos = kepala kuda ; campus = binatang laut).
Di Indonesia kuda laut di kenal dengan sebutan tangkur kuda yang merupakan salah satu jenis ikan laut kecil yang yang sangat berbeda dengan jenis ikan lainnya yaitu kepala kuda laut mempunyai mahkota, tubuh agak pipih dan melengkung,seluruh tubuh terbungkus oleh semacam baju baja yang terdiri atas lempengan – lempengan tulang atau cincin – cincin, mata kecil dan sama lebar, mempunyaimoncong, ekor lebih panjang dari kepala dan tubuh serta dapat memegang.
Tubuh kuda laut ini berwarna-warni seperti merah, kuning, hijau, dan hitam. Hewan ini bisa berubah sesuai keadaan sinar matahari yang menyinari tubuhnya. Walaupun memiliki banyak warna, namun beberapa spesies-nya berwarna sebagian transparan, sehingga tidak mudah dilihat. Kuda laut biasanya tinggal disekitar karang-karang laut dan menambatkan ekornya pada celah bebatuan. Ia hidup menyebar di perairan tropis di seluruh lautan dunia.
Kuda laut termasuk hewan karnivora, memakan segala jenis hewan kecil mulaidari udang-udangan sampai larva ikan. Berdasarkan perilaku makannya kuda laut adalah pemangsa pasif, yaitu menunggu makanan yang lewat dan menyerang mangsanya dengan cara menghisap sampai masuk ke moncongnya yang panjang.
Kelompok hewan ini dapat dijumpai hidup di berbagai habitat seperti padang lamun, terumbu karang, mangrove dan estuaria, baik di perairan tropis maupun ugahari (temperate). Umumnya hewan ini berada di perairan de-ngan kedalaman antara 1-15 meter. Kuda Laut merupakan hewan unik karena yang jantan "melahirkan" anaknya. Kuda Laut betina menaruh telur-telurnya di dalam kantong yang ada di perut jantan dan di situ telur-telur tersebut dibuahi. Lama sang jantan "mengandung" berkisar antara 10 hari sampai enam minggu, tergantung pada spesies dan suhu perairan. Sekali kelahiran dapat memproduksi 100 200 anak Kuda Laut.
Kandungan yang menonjol antara lain kitin, kolagen dan mineral penting lainnya. Tak heran apabila kuda laut kering harganya cukup mahal. Selain itu juga mengandung asam stearat, protease, y-carotene, astacene, melanin, cholimesterase, sodium, klorida, magnesium, dan sulfat.
Karena banyaknya zat yang terkandung pada kuda laut, banyak manfaat yang didapatkan dari hewan ini. Kuda laut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit, seperti asma, arterosklerosis bahkan impotensi. Manfaat biota laut ini tak hanya sampai disitu, karena banyak ahli kesehatan juga merekomendasikan kuda laut untuk mengatasi gangguan insomnia, menguatkan rahim, mengatasi rasa nyeri di daerah lutut, serta mengatasi ancaman gangren.
Dalam beberapa literatur Cina, binatang ini diyakini juga mampu mengatasi kanker payudara dan meremajakan kulit. Dapat digunakan untuk pengobatan penyakit yang dikarenakan melemahnya organ ginjal dan hati, untuk memperlancar peredaran darah, menambah vitalitas seksual atau juga disfungsi ereksi, dan bisa juga menambah jumlah sperma yang sedikit. Efektivitas kerja binatang ini adalah mampu memperlancar aliran peredaran darah di dalam tubuh.
Kuda laut adalah salah satu bahan ramuan tonikum. Ramuan ini bekerja dengan meningkatkan energi dan meningkatkan tiga fungsi sistem vital, yaitu imunitas, seksual dan otak. Ramuan tonikum mempunyai efek positif pada ketiga fungsi tersebut melalui jaringan umpan balik dengan perantaraan hormon, saraf pemancar, dan faktor kekebalan tubuh.
Dalam dunia medis pada negara bagian barat, hewan ini juga digunakan untuk membantu produksi air susu ibu, menyembuhkan kebotakan, rabies, lepra dan penyakit anjing gila, dan akan menyebabkan kematian jika dicampur dengan anggur.
Melihat manfaat ini, manusia pun melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap kuda laut. Eksploitasi ini menyebabkan langkanya jenis ini ditemukan di alam bebas. Beberapa sifat (karakteristik) kuda laut yang menjadikan hewan ini rentan terhadap eksploitasi yang berlebih antara lain adalah penyebarannya sedikit, jarak habitat sempit, fekunditas rendah, dan kesetiaan pada pasangan. Oleh karena itu dengan adanya pembudidayaan, manusia bisa mendapatkan manfaat dari kuda laut secara terus menerus.
Dalam membudidayakan kuda laut, harus melalui beberapa proses, Yang pertama kali dilakukan adalah melakukan kegiatan pembenihan kuda laut, kegiatan pembenihan ini diawali dengan pemeliharaan calon induk guna mendapatkan induk matang gonad. Selanjutnya dilakukan kegiatan pemijahan, pemeliharaan juwana dan penggelondongan atau pendederan serta pengadaan pakan alami. Padat penebaran yang digunakan untuk juwana kuda laut mulai hari 1 sampai hari ke 30 adalah 1000 – 1500/ton. Setelah berumur lebih dari 30 hari kepadatannya dikurangi sampai 200 – 300 ekor/ton. Juwana kuda laut dapat diberi pakan alami berupa copepoda dan naupli artemia. Pemeliharan juwana dapat dilakukan selama 1.5 – 2 bulan sampai mencapai ukuran 3 – 5 cm/ekor.
Pembesaran Kuda laut dilakukan dengan penggelondongan untuk mengintensifkan pemeliharaan terhadap benih-benih kuda laut sampai ke tahap pembesaran dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi dan kualitas yang baik.
Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran adalah apabila terdapat perbedaan yang menyolok antara media pemeliharaan dengan dan media asal benih (khususnya salinitas dan suhu). Keadaan ini biasanya terjadi bila lokasi penggelondongan terpisah dengan sumber benih, sehingga perlu diadaptasikan terlebih dahulu sebelum ditebar. Padat tebar untuk penggelondongan selama 2 bulan pemeliharaan adalah berkisar antara 300 – 400 ekor/ton. Selama pemeliharaan, pemberian pakan dapat dilakukan 3 – 4 kali sehari. Makanan yang diberikan sebaiknya makanan hidup seperti jentik-jentik nyamuk, artemia, udang jembret, dapnia dan sebagainya. Kebisaan kuda laut yang tergolong kurang aktif dalam mencari dan hanya memanfaakan makanan disekitar/didekatnya, menyebabkan pakan yang diberikan harus berlimpah dan sebaiknya hidup. Hal ini agar peluang makan benih lebih besar dan apabila terdapat jasad pakan yang belum termanfaatkan akan tetap hidup sehingga pengaruhnya relatif kecil terhadap penurunan kualitas air. Ukuran benih 3 – 3,5 cm setelah pemeliharaan 2 bulan akan mencapai panjang 6 - 7 cm/ekor. Pada ukuran ini, kuda laut dapat dipanen dan dipasarkan sebagai ikan hias atau untuk kegiatan pembesaran.
Setelah penggelondongan dilakukan pembesaran yang bertujuan untuk menghasilkan kuda laut yang berukuran lebih besar (diatas 10 cm) atau untuk memproduksi induk kuda laut. Kuda laut yang akan dibesarkan dapat diperoleh dari alam maupun dari hasil penggelondongan. Kuda laut sebaiknya dipilih yang sehat dan lengkap organ tubuhnya, jika kuda laut yang akan dibesarkan warnanya berbeda maka kuda laut yang sama warnanya seperti hitam disatukan dengan yang hitam, sebab jika ada kuda laut yang berwarna kuning dan disatukan dengan yang hitam akan berubah menjadi hitam. Selama kegiatan pemeliharaan pembesaran kuda laut, tidak lagi diberikan berupa artemia dewasa karena tidak diperlukan lagi, cukup diberikan rebon segar atau jembret. Setelah tiga bulan pemeliharaan kuda laut dapat mencapai ukuran panjang di atas 10 cm selanjutnya kuda laut dapat dipanen dan dipasarkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pink Fire Pointer