Makasih ya udda mampir kesini, jangan lupa follow ea kawan,,,yuk Kunjungi juga blog EloNa'S Gallery dan Dunia Muslimah ya

Sabtu, 16 April 2011

RICKETSIA



Kingdom : Bacteria
Phyllum : Proteobacteria
Classis : Alpha Proteobacteria
Ordo : Rickettsiales
Family : Rickettsiaceae
Genus : Rickettsia

Ricketsia adalah genus organisme non-motile, gram negatif, tidak memiliki bentuk spora, termasuk bakteri pleomorfik yang dapat berbentuk coccus (diameter 0,1 µm), maupun batang (1-4 µm). Merupakan parasit obligat intraseluler. Rickettsia akan masuk, tumbuh dan melakukan replikasi di dalam sitoplasma sel host eukariot (sel endhotel). Karena itu, Rickettsia tidak dapat hidup pada lingkungan tiruan yang tidak baik. Tetapi dapat tumbuh juga pada jaringan atau lingkungan embrio (biasanya menggunakan embrio ayam). Sebelumnya, Rickettsia dimasukkan pada organisme diantara virus dan bakteri asli. Sebagian besar Rickettsia peka terhadap antibiotik golongan tetrasiklin.
Spesies Rickettsia dibawa oleh beberapa jenis parasit seperti kutu dan dapat menyebabkan penyakit seperti thypus, rickettsialpox, Boutonneuse fever dan Rocky Mountain spotted fever pada tubuh manusia. Bakteri ini juga dihubungkan dengan beberapa penyakit pada tanaman. Seperti virus, bakteri ini juga dapat hidup pada sel yang hidup. Nama Rickettsia sering digunakan untuk banyak jenis dari ordo Rickettsiales. Rickettsia lebih dapat dimasukkan dalam keluarga bakteri karena Rickettsia mempunyai organella mitokondria yang tetap ada pada sebagian besar sel eukariot.
Metode untuk menumbuhkan Rickettsia pada embrio ayam ditemukan oleh Ernest William Goodpasture dan universitas Vanderbilt pada awal tahun 1930. Segmen tertentu dari genom Rickettsia menyerupai mitokondria. Genom dari Rickettsia prowazekii adalah 1,111,523 bp panjang dan berisi 834 protein-kode gen. Genus Rickettsia sendiri dinamai menurut Howard Taylor Ricketts (1871-1910) yang bekerja dan mati disebabkan penyakit thypus.

JENIS – JENIS RICKETTSIA YANG DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT THYPUS
 Rickettsia prowazekii
Rickettsia prowazekii adalah bakteri kecil yang merupakan parasit intraseluler obligat dan ditularkan ke manusia melalui arthropoda. Rickettsia jenis ini merupakan suatu gram negatif, serta merupakan bakteri aerob.
Rickettsia prowazekii bukan termasuk virus, melainkan tergolong bakteri, karena Rickettsia mempunyai sifat-sifat yang sama dengan bakteri, antara lain :
 mengandung asam nukleat yang terdiri dari RNA dan DNA,
 berkembang biak dengan pembelahan biner,
 dinding sel mengandung mukopeptida,
 mempunyai ribosom,
 mempunyai enzim yang aktif pada metabolisme,
 dihambat obat-obat antibakteri, dan
 dapat membentuk ATP sebagai sumber energi.
Rickettsia jenis ini berbentuk pleomorfik karena dapat tampak sebagai bentuk batang ataupun coccus, merupakan bakteri anaerob yang berukuran 1 – 0,3 mikron. Dinding selnya terdiri dari peptidoglikan yang mengandung muramat, merupakan parasit intraseluler obligat. Bakteri ini dapat tunggal, berpasangan, membentuk rantai pendek, atau filamen. Bila diwarnai, bakteri ini dengan mudah dapat terlihat di bawah mikroskop cahaya. Dengan pewarnaan Giemsa, bakteri ini tampak biru, dengan pewarnaan Machiavello, bakteri ini tampak merah, dan kontras dengan sitoplasma berwarna biru yang mengelilingi bakteri ini.
Rickettsia prowazekii sering dikelilingi oleh suatu lapisan microcapsular dan lumpur lapisan. Siklus hidup bakteri ini kadang-kadang melibatkan hewan bertulang belakang dan suatu hewan bertulang punggung tuan rumah (host). Tetapi pada umumnya melibatkan suatu hewan tak bertulang belakang. Suatu Rickettsia prowazekii yang terkandung di dalam tinja hewan tak bertulang belakang tinggal secara infektif selama berbulan-bulan. Henrique da Rocha Lima, seorang doktor brazilian menemukan bakteri ini pada tahun 1916. Vaksin untuk melawan Rickettsia prowazekii mulai dikembangkan tahun 1940an,dan sangat efektif pada penyakit thypus.
Rickettsia prowazekii ini dapat menyebabkan suatu infeksi / peradangan tersembunyi, yang dapat aktif kembali setelah sekitar 1 dekade. Rickettsia jenis ini dapat menyebabkan penyakit Thypus epidemik yang dapat menyebabkan kematian dan biasanya terjadi pada seseorang yang pernah terjangkit thypus. Penyakit ini ditandai dengan gejala klinis,antara lain demam, sakit kepala, lemah, lesu, kelainan di kulit, dan pembesaran limpa serta hati. Penyakit thypus ini dapat diobati dengan pemberian obat tetrasiklin dan kloramfenikol. Selain itu juga diberikan antibiotik untuk menekan pertumbuhan bakteri tersebut. Pencegahan ini dilakukan dengan pemutusan rantai infeksi, imunisasi, dan menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.

SIKLUS HIDUP
Rickettsia prowazekii mempunyai siklus hidup yang terbatas pada manusia dan kutu manusia (Pediculus humanus corporis dan Pediculus humanus capitis). Kutu ini memperoleh Rickettsia pada waktu menggigit manusia yang terinfeksi. Karena darah yang dihisap kutu sudah terinfeksi, maka sel-sel usus akan terkena infeksi dan Rickettsia berkembang biak di dalamnya, sewaktu sel pecah Rickettsia keluar dan tercamput dengan tinja kutu. Sambil menghisap darah, kutu akan mengeluarkan tinja. Gigitan kutu ini akan menimbulkan rasa gatal, sewaktu hospes menggaruk, tinja infestikus secara tidak sengaja masuk dalam luka gigitan dan menimbulkan infeksi pada hospes. Bila tuma menggigit pada saat yang sama dia akan berdefekasi. Pada saat orang menggaruk pada daerah gigitan kutu, hal tersebut memungkinkan Rickettsia yang diekskresi dalam tinja menembus kulit orang tersebut. Akibat infeksi tersebut, kutu akan mati, tetapi organisme tetap hidup selama beberapa waktu dalam tinja kering kutu tersebut.

PENULARAN
Penularan penyakit thypus epidemik ini terjadi pada waktu arthropoda menghisap darah mamalia yang telah terkena infeksi. Selain itu dapat juga terjadi penularan dari arthropoda ke arthropoda lewat jalur yang telah terinfeksi (transovarium).

GAMBARAN KLINIK
Penyakit yang ditimbulkan oleh Rickettsia prowazekii ini adalah thypus epidemik, dengan gambaran klinik yaitu demam, sakit kepala, lemah, lesu, kelainan di kulit, dan pembesaran limpa serta hati. Pada thypus jenis ini terjadi infeksi sistemik yang berat disertai perasaan amat lemah dan demam selama 2 minggu. Pada penderita usia diatas 40 tahun penyakit akan berakibat lebih parah dan fatal.

PENGOBATAN
Pengobatan yang diberikan pada penyakit thypus epidemik ini adalah dengan pemberian tetrasiklin dan kloramfenikol, kedua obat tersebut merupakan obat yang efektif bila diberikan secara dini. Obat ini diberikan melalui mulut setiap hari, diteruskan selama 3-4 hari setelah suhu normal. Pada penderita berat, dosis permulaan dapat diberikan secara intra vena. Pemberian antibiotik dapat menekan pertumbuhan bakteri tersebut. Penyembuhan tergantung pada mekanisme kekebalan penderita yang pada umumnya memerlukan waktu 2 minggu untuk dapat mencapai suatu tingkat yang mampu menekan Rickettsia prowazekii tersebut.

PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan memutuskan rantai infeksi, menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri, dan imunisasi.
» Pemutusan rantai infeksi
Rantai infeksi dapat diputus dengan membasmi kutu dengan menggunakan insektisida.
» Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan baik dari lingkungan maupun diri sendiri, misalnya jangan membiarkan banyak pakaian kotor yang tergantung di kamar karena dapat ijadikan sarang kutu, lalu menggunakan obat gosok untuk mencegah gigitan arthopoda
» Imunisasi
Imunisasi aktif dilakukan dengan menyuntikkan antigen yang dibuat darikantong kuning telur embrio ayam yang terinfeksi/ dari biakan sel yang diolah dengan formalin.


 Rickettsia typhi
Rickettsia typhi adalah bakteri intraseluler obligat berukuran kecil, dimana morfologi dinding selnya menunjukkan bahwa bakteri ini merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil. Bakteri ini memiliki membran luar dan lapisan murein yang tipis. Murein adalah polimer yang ditemukan pada dinding sel dari organisme prokariotik. Lipopolisakarida yang merupakan ciri bakteri gram negatif dapat ditemukan dengan jelas pada membran luarnya. Secara filogenetik bakteri ini termasuk anggota subkelompok alfa dari Proteobacteria. Rickettsia typhi bersama Rickettsia prowazekii dimasukkan ke dalam kelompok Rickettsia penyebab thypus. Kelompok Rickettsia penyebab thypus memiliki ciri yaitu dinding selnya berisi limpahan lipopolisakarida serta protein pada membran luarnya tersusun oleh OmpB atau protein antigen spesifik (SPA). Secara umum Rickettsia typhi telah meningkatkan berbagai karakteristk yang berguna bagi intrasitosolnya untuk memperoleh ATP, asam amino, gula, dan produk-produk metabolisme yang lain dari sel inang.

SIKLUS HIDUP
Rickettsia typhi bersimbiosis dengan vectornya yang merupakan salah satu jenis arthropoda, yaitu kutu tikus (Xenopsylla cheopis). Hal ini dikenal dengan siklus zoonotik. Rickettsia typhi memperoleh makanan dari darah yang diambil oleh spesies inang. Rickettsia typhi masuk dan tumbuh di dalam sel epitel usus dari kutu dan keluar bersama dengan tinja yang dikeluarkan kutu Rickettsia typhi yang berada pada tinja dari kutu tersebut menjangkiti tikus akan melalui inokulasi intra kutan dengan penggarukan kulit, atau perpindahan oleh jari ke dalam membran lendir. Selain itu bakteri ini juga mampu menjangkiti manusia dan tikus melalui gigitan kutu tikus tersebut. Rickettsia typhi tidak menyebar secara efektif ke sel-sel lainnya sampai pertumbuhannya di dalam sel inang (yang dilakukan secara pembelahan biner) telah selesai melakukan penggandaan jumlah bakteri, yang pad akhirnya membuat sel inang retak dan pecah serta membebaskan sejumlah besar Rickettsia typhi. Penggandaan diri oleh mikroba ini terutama terjadi di jaringan endothelium. Kehancuran sel endothelial menyebabkan kerusakan jaringan, organ, dan kehilangan darah.
Rickettsia typhi berkembang dengan subur di lingkungan dengan konsentrasi potassium yang tinggi dan konsentrasi glukosa yang rendah. Sistem transpor pada membran sel digunakan oleh bakteri ini untuk memperoleh molekul seperti ATP dan asam amino dari sel inang. Ketidak-mampuannya untuk menjaga kadar nutrisi yang penting seperti ATP, membuat Rickettsia typhi relatif non-motile. Sifat non-motile ini mengakibatkan bakteri tersebut melakukan penggandaan di dalam sel inang, yang akhirnya membuat sel inang tersebut pecah. Meskipun begitu, Rickettsia typhi juga memiliki proses metabolisme sendiri yang dapat menghasilkan ATP dan protein bai dirinya. Rickettsia typhi masuk ke sel secara fagositosis, yakni suatu proses dimana mikroorganisme masuk ke sel melalui membran sel dan kemudian melepaskan diri dan melakukan replikasi dalam sitoplasma dari sel lain. Rickettsia typhi tidak dapat di biakkan pada media tiruan seperti yang tersedia di laboratorium. Organisme ini harus ditumbuhkan dengan cara lain, contohnya dengan kultur sel atau pada hewan.

PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Rickettsia typhi adalah penyebab dari thypus endemik. Infeksi ini menyebabkan sakit kepala, demam, rasa menggigil, dan dapat menyebabkan multisistem, termsuk infeksi pada liver, ginjal, dan jantung. Efek patologis lainnya yang ditimbulkan Rickettsia typhi adalah meningoencephaletis, kudis, pneumonia yang menyebabkan syndrom gangguan pernafasan pada beberapa penderita, perluasan luka vaskuler, dan kematian yang jumlahnya kira-kira 1% dari kasus yang terjadi. Thypus endemik lebih lazim terjai di wilyah kota atau daerah padat penduduk. Selain itu, meskipun thypus dapat di temukan secara luas di seluruh dunia, namun penyakit ini lebih sering trjadi di daerah pantai yang suhunya hangat. Penyakit thypus biasanya dijumpai di daerah dengan kondisi kesehatan lingkungan yang buruk. Thypus endemik (murine thypus) sendiri kurang berbahaya jika dibandingkan dengan thypus yang disebabkan oleh Rickettsia prowazekii.

PENGOBATAN
Penyakit yang disebabkan oleh Rickettsia typhi didiagnosis lewat tes darah. Antibiotik yang dibuat bertujuan untuk dapat memasuki sel inang dan membantu mengurangi efek Rickettsia typhi. Beberapa pengobatan / obat yang telah dibuat adalah doxycycline, tetracycline dan chloramphenicol.


 Rickettsia tsutsugamushi
Ditularkan oleh larva tungau yang terdapat dalam tubuh Trombicula akamushi, Trombicula deliensis dan Trombicula scutellans, dengan masa inkubasi 6 – 21 hari. Rickettsia tsutsugamushi ini masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan Trombicula sp. Rickettsia tsutsugamushi ini dapat menyebabkan penyakit scrub thypus.


BEBERAPA PENYAKIT YANG DISEBABKAN RICKETTSIA
 Rickettsialpox
Suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan pada keluarga Rickettsia (Rickettsia akari). Bakteri mula-mula ditemukan pada tikus-tikus dan sedikit yang menyebabkan tikus tersebut terinfeksi. Manusia akan terkena Rickettsialpox jika tergigit Rickettsia, bukan dari tikus. Gejala yang pertama adalah suatu bengkak yang dibentuk oleh gigitan, secara cepat menghasilkan suatu bengkak hitam yang keras. Banyak dari gejala adalah demam termasuk seperti influenza, rasa dingin, lemah dan otot sakit tetapi gejala yang paling membedakan adalah ruam yang terjadi tiba-tiab, memutar yang terkena infeksi kemudian menyebar ke keseluruhan badan manusia tersebut.

 Rocky Mountain spotted fever
Penyakit ini disebabkan oleh Rickettsia rickettsii, suatu jenis bakteri yang menyebar ke manusia oleh Dermacentor. Gejala dan tanda penyakit ini meliputi serangan demam mendadak, sakit kepala, dan nyeri otot, yang diikuti oleh ruam. Penyakit dapat sukar untuk didiagnosa pada stadium awal, dan tanpa perawatan yang sesuai dapat menjadi fatal.

 Boutonneuse fever
Boutonneuse fever juga disebut Mediterania demam berbintik, fiěvre boutonneuse, atau Marseilles fever, adalah suatu demam sebagai hasil suatu Rickettsial infeksi / peradangan yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia connorii dan yang dipancarkan oleh anjing berdetak Riphicepalus sanguineus. Boutonneuse demam adalah endemik di banyak negara-negara melingkupi laut tengah.

 Trench fever
Disebabkan oleh Rochalimaea quintana. Rochalimaea quintana ini dapat tumbuh pada perbenihan agar darah dalam inkubasi suhu 37° dengan kadar 5 %. Penyakit ini ditularkan oleh Pediculus humanus corporis. Rochalimaea quintana tahan terhadap pengaruh lingkungan luar. Masa inkubasinya sekitar 9 – 17 hari.

 Q Fever
Disebabkan oleh Coxiella burnetii. Sebelum dinamakan Coxiella burnetii, bakteri ini dinamakan Rickettsia burnetii, merupakan bakteri pleomorfik, tetapi lebih kecil daripada Rickettsia, dan dapat lolos dari saringan berkefeld. Tumbuh dalam vacuola cytoplasma sel. Merupakan gram negatif, tetapi dapat juga gram positif. Coxiella burnetii dapat berbentuk endospora sehingga tahan terhadap sinar ultraviolet, pengeringan panas dan desinfektan. Masa inkubasi Coxiella burnetii sekitar 2 – 4 minggu.

1 komentar:

  1. terimakasi baynak atas informasinya.......
    satu yg z mw tanyakan morfologi riketsianya seperti apa...???

    BalasHapus

Pink Fire Pointer