Makasih ya udda mampir kesini, jangan lupa follow ea kawan,,,yuk Kunjungi juga blog EloNa'S Gallery dan Dunia Muslimah ya

Sabtu, 16 April 2011

JERAWAT

Jerawat atau Acne terjadi akibat kondisi kulit yang tidak normal di mana terjadi infeksi oleh bakteri dan radang pada kelenjar minyak di kulit manusia.Jerawat bentuknya memang tidak sedap dipandang mata, selain mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 85% populasi mengalami jerawat pada usia 12-25 tahun, 15% populasi mengalaminya hingga usia 25 tahun. Jika tidak teratasi dengan baik, gangguan jerawat dapat menetap hingga usia 40 tahun.

Apakah Yang Menjadi Penyebab Jerawat?
1. Aktivitas Hormonal yang Mengaktifkan Produksi Kelenjar Minyak Terlalu Aktif
Aktivitas hormonal disini dimaksudkan pada proses perubahan atau siklus hormonal yang terjadi pada seseorang. Ketika menginjak pubertas atau kedewasaan, seseorang akan memproduksi hormon androgens yang lumayan banyak sehingga menyebabkan sebum (kelenjar minyak) pun tambah banyak pula. Pada masa siklus menstrasi perempuan bisanya juga akan terjadi perubahan hormonal yang bisa mengakibatkan tingkat produksi kelenjar minyak berlebihan.
2. Penyumbatan Pori-Pori
Kulit mati yang menumpuk atau terakumulasi akan menyebabkan tersumbatnya tersumbatnya folikel dan pori pori hal tersebut bisa menyebabkan jerawat karena tidak ada jalan keluar bagi kelenjar minyak dan akan menyebabkan terbentuknya komedo.
3. Penginfeksian Bakteri
Bakteri Propionibacterium Acnes yang berada di dalam pori-pori kulit adalah faktor UTAMA penyebab jerawat dimana bakteri ini menginfeksi kelenjar minyak yang ada di dalam pori-pori kulit kita.

Kenali Tipe Jerawatmu

TIPE 1: KOMEDO

Komedo adalah nama ilmiah dari pori2 yg tersumbat, bisa terbuka atau tertutup. Komedo yg terbuka disebut juga sebagai blackhead, terlihat seperti pori2 yg membesar dan menghitam. Sebenarnya yang berwarna hitam itu bukan kotoran tetapi penyumbat pori yg berubah warna karena teroksidasi dengan udara.


TIPE 2 : JERAWAT BIASA

Jenis jerawat `klasik’ ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan.
Jerawat jenis ini terjadi karena pori2 yg tersumbat terinfeksi dgn bakteri. Bakteri ini bisa yg terdapat dipermukaan kulit, bisa juga dari waslap, kuas makeup, jari tangan, juga telepon.



TIPE 3: Cystic Acne (Jerawat Batu/Jerawat Jagung)

Inilah `moyang’nya jerawat, yang paling merusak tidak hanya secara fisik, tapi juga kepercayaan diri. Penderita cystic-acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yg juga menderita jerawat jenis ini. Banyak yang mengatakan jerawat jenis ini diakibatkan alergi baik terhadap debu atau makanan tertentu, namun secara medis dapat dikatakan hal ini disebabkan oleh kekebalan tubuh terhadap bakteri penyebab jerawat sangat minim.

VITAMIN B Kompleks

Vitamin B kompleks merupakan vitamin yang larut dalam air dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus didapatkan dari asupan makanan yang dikonsumsi untuk mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin ini. Selain itu vitamin B kompleks juga tidak dapat disimpan secara baik didalam tubuh, maka asupan secara reguler sangat dianjurkan agar tidak kekurangan vitamin B kompleks.
Delapan unsur utama pembentuk vitamin B kompleks adalah:
• Thiamine (vitamin B1), berfungsi membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat.
• Riboflavin (vitamin B2), berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker, mencegah migren serta katarak.
• Niacin (vitamin B3), bermanfaat untuk melepaskan energi dari zat-zat nutrien, membantu menurunkan kadar kolesterol, mengurangi depresi dan gangguan pada persendian.
• Asam pantothenate (vitamin B5), membantu system syaraf dan metabolisme, mengurangi alergi, kelelahan dan migren. Penting bagi aktifitas kelenjar adrenal, terutama dalam proses pembentukan hormon.
• Pyridoxine (vitamin B6), membantu produksi sel darah merah dan meringankan gejala hipertensi, asma serta PMS.
• Biotin (vitamin B7), bermanfaat dalam proses pelepasan energi dari karbohidrat, pembentukan kuku serta rambut.
• Asam Folic (vitamin B9), membantu perkembangan janin, pengobatan anemia dan pembentukan hemoglobin.
• Cobalamine (vitamin B12), membantu merawat system syaraf dan pembentukan sel darah merah.
Unsur lain yang juga terdapat dalam vitamin B kompleks adalah choline, inositol dan asam para aminobenzoic.

Vitamin B kompleks sangat bermanfaat untuk beberapa kondisi dan mungkin diperlukan tambahan pada waktu-waktu tertentu di dalam kehidupan seseorang. Tentu saja asupan yang disarankan bervariasi menurut jenis kelamin, berat badan dan usia seseorang.

Berdasarkan penelitian, vitamin B kompleks sangat bermanfaat dalam membantu mengatasi gejala kelelahan dan kegelisahan (stres). Kelelahan dapat menjadi gejala dari banyak penyakit dan vitamin B kompleks dapat membantu meringankan kelelahan/kecapaian. Kecukupan vitamin B-kompleks membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan penglihatan, Kerusakan syaraf serta gangguan jantung. Menariknya beberapa kondisi, seperti radang kulit, rambut rontok, kuku kusam atau mudah patah juga dapat diatasi dengan penambahan asupan vitamin B kompleks. Dalam kenyataannya, pada beberapa produk perawatan kulit (cream) dan perawatan rambut ditambahkan vitamin B kompleks untuk mengatasi masalah tersebut. Kondisi rambut seseorang juga akan sangat subur dengan asupan vitamin B kompleks.

Secara alami untuk mencukupi kebutuhan tubuh terhadap vitamin B kompleks, konsumsi bahan-bahan makanan sumber vitamin B kompleks misalnya: roti, padi-padian, buncis, hati, daging, ikan, telur serta susu.

Triterpenoid

Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal dari enam satuan isoprena dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C-30 asiklik, yaitu skualena, senyawa ini tidak berwarna, berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi dan bersifat optis aktif (Harborne,1987).

Menurut Harborne (1987) senyawa triterpenoid dapat dibagi menjadi empat golongan,yaitu: triterpen sebenarnya, saponin, steroid, dan glikosida jantung.

Triterpenoid tersebar luas dalam damar, gabus dan kutin tumbuhan. Damar adalah asam triterpenoid yang sering bersama-sama dengan gom polisakarida dalam damar gom. Triterpenoid alkohol juga terdapat bebas dan sebagai glikosida.

Triterpenoid asiklik yang penting hanya hidrokarbon skualena yang diisolasi untuk pertama kali dari minyak hati ikan hiu tetapi juga ditemukan dalam beberapa malam epikutikula dan minyak nabati (minyak zaitun). Senyawa triterpenoid yang paling dikenal seperti lanosterol yang terdapat dalam lemak wol, khamir dan beberapa senyawa tumbuhan tinggi. Triterpenoid tetrasiklik seperti alkohol eufol dari euphorbia sp dan asam elemi dari canarium commune.
Triterpenoid yang terpenting ialah triterpenoid pentasiklik. Senyawa ini ditemukan dalam tumbuhan seprimitif sphagnum tetapi yang paling umum adalah pada tumbuhan berbiji, bebas dan glikosida. Triterpenoid nonglikosida sering ditemukan sebagai ekskresi dan dalam kutikula bekerja sebagai pelindung atau menimbulkan ketahanan terhadap air.

Beberapa macam aktivitas fisiologi dari triterpenoid yang merupakan komponen aktif dari tumbuhan telah digunakan sebagai tumbuhan obat untk penyakit diabetes, gangguan menstruasi, patukan ular, gangguan kulit, kerusakan hati dan malaria.

Berdasarkan jumlah cincin yang terdapat dalam struktur molekulnya triterpen sebenarnya dapat dibagi atas:

1. Triterpen asiklik yaitu triterpen yang tidak mempunyai cincin tertutup, misalnya skualena.

2. Triterpen trisiklik adalah triterpen yang mempunyai tiga cincin tertutup pada struktur molekulnya, misalnya: ambrein.

3. Triterpen tetrasiklik adalah triterpen yang mempunyai empat cincin tertutup pada struktur molekulnya, misalnya:lanosterol.

4. Triterpen pentasiklik adalah triterpen yang mempunyai lima cincin tertutup pada struktur molekulnya, misalnya α-amirin.

PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIK

PPOK adalah penyakit obstruktif jalan napas karena bronkitis kronik dan enfisema. Obstruktif tersebut biasanya bersifat progresif bisa disertai hiperaktivitas bronkus dan sebagian bersifat reversibel.

Faktor penyebab timbulnya PPOK:
• Kebiasaan Merokok
• Polusi Udara
• Paparan debu, asap, dan gas kimiawi akibat kerja
• Riwayat infeksi saluran nafas

Patofisiologi PPOK:
Pada bronkitis kronis maupun enfisema terjadi penyempitan saluran nafas yang mengakibatkan obstuksi jalan nafas dan sesak nafas. Pada bronkitis kronik saluran pernafasan kecil berdiameter kurang dari 2 mm menjadi lebih sempit dan berkelok- kelok. Hal ini terjadi karena metaplasi sel goblet, saluran nafas besar juga menyempit karena hipertrofi dan hiperplasi kelenjar mukus. Pada enfisema paru penyempitan saluran nafas disebabkan oleh berkurangnya elastisitas paru.

Manifestasi Klinik
o Batuk
o Sputum putih atau mukoid
o Sesak nafas

Komplikasi
Infeksi yang berulang, pneumotoraks spontan, eritrositosis karena keadaan hipoksia kronik, gagal nafas, dan kor pulmonal.

RICKETSIA



Kingdom : Bacteria
Phyllum : Proteobacteria
Classis : Alpha Proteobacteria
Ordo : Rickettsiales
Family : Rickettsiaceae
Genus : Rickettsia

Ricketsia adalah genus organisme non-motile, gram negatif, tidak memiliki bentuk spora, termasuk bakteri pleomorfik yang dapat berbentuk coccus (diameter 0,1 µm), maupun batang (1-4 µm). Merupakan parasit obligat intraseluler. Rickettsia akan masuk, tumbuh dan melakukan replikasi di dalam sitoplasma sel host eukariot (sel endhotel). Karena itu, Rickettsia tidak dapat hidup pada lingkungan tiruan yang tidak baik. Tetapi dapat tumbuh juga pada jaringan atau lingkungan embrio (biasanya menggunakan embrio ayam). Sebelumnya, Rickettsia dimasukkan pada organisme diantara virus dan bakteri asli. Sebagian besar Rickettsia peka terhadap antibiotik golongan tetrasiklin.
Spesies Rickettsia dibawa oleh beberapa jenis parasit seperti kutu dan dapat menyebabkan penyakit seperti thypus, rickettsialpox, Boutonneuse fever dan Rocky Mountain spotted fever pada tubuh manusia. Bakteri ini juga dihubungkan dengan beberapa penyakit pada tanaman. Seperti virus, bakteri ini juga dapat hidup pada sel yang hidup. Nama Rickettsia sering digunakan untuk banyak jenis dari ordo Rickettsiales. Rickettsia lebih dapat dimasukkan dalam keluarga bakteri karena Rickettsia mempunyai organella mitokondria yang tetap ada pada sebagian besar sel eukariot.
Metode untuk menumbuhkan Rickettsia pada embrio ayam ditemukan oleh Ernest William Goodpasture dan universitas Vanderbilt pada awal tahun 1930. Segmen tertentu dari genom Rickettsia menyerupai mitokondria. Genom dari Rickettsia prowazekii adalah 1,111,523 bp panjang dan berisi 834 protein-kode gen. Genus Rickettsia sendiri dinamai menurut Howard Taylor Ricketts (1871-1910) yang bekerja dan mati disebabkan penyakit thypus.

JENIS – JENIS RICKETTSIA YANG DAPAT MENYEBABKAN PENYAKIT THYPUS
 Rickettsia prowazekii
Rickettsia prowazekii adalah bakteri kecil yang merupakan parasit intraseluler obligat dan ditularkan ke manusia melalui arthropoda. Rickettsia jenis ini merupakan suatu gram negatif, serta merupakan bakteri aerob.
Rickettsia prowazekii bukan termasuk virus, melainkan tergolong bakteri, karena Rickettsia mempunyai sifat-sifat yang sama dengan bakteri, antara lain :
 mengandung asam nukleat yang terdiri dari RNA dan DNA,
 berkembang biak dengan pembelahan biner,
 dinding sel mengandung mukopeptida,
 mempunyai ribosom,
 mempunyai enzim yang aktif pada metabolisme,
 dihambat obat-obat antibakteri, dan
 dapat membentuk ATP sebagai sumber energi.
Rickettsia jenis ini berbentuk pleomorfik karena dapat tampak sebagai bentuk batang ataupun coccus, merupakan bakteri anaerob yang berukuran 1 – 0,3 mikron. Dinding selnya terdiri dari peptidoglikan yang mengandung muramat, merupakan parasit intraseluler obligat. Bakteri ini dapat tunggal, berpasangan, membentuk rantai pendek, atau filamen. Bila diwarnai, bakteri ini dengan mudah dapat terlihat di bawah mikroskop cahaya. Dengan pewarnaan Giemsa, bakteri ini tampak biru, dengan pewarnaan Machiavello, bakteri ini tampak merah, dan kontras dengan sitoplasma berwarna biru yang mengelilingi bakteri ini.
Rickettsia prowazekii sering dikelilingi oleh suatu lapisan microcapsular dan lumpur lapisan. Siklus hidup bakteri ini kadang-kadang melibatkan hewan bertulang belakang dan suatu hewan bertulang punggung tuan rumah (host). Tetapi pada umumnya melibatkan suatu hewan tak bertulang belakang. Suatu Rickettsia prowazekii yang terkandung di dalam tinja hewan tak bertulang belakang tinggal secara infektif selama berbulan-bulan. Henrique da Rocha Lima, seorang doktor brazilian menemukan bakteri ini pada tahun 1916. Vaksin untuk melawan Rickettsia prowazekii mulai dikembangkan tahun 1940an,dan sangat efektif pada penyakit thypus.
Rickettsia prowazekii ini dapat menyebabkan suatu infeksi / peradangan tersembunyi, yang dapat aktif kembali setelah sekitar 1 dekade. Rickettsia jenis ini dapat menyebabkan penyakit Thypus epidemik yang dapat menyebabkan kematian dan biasanya terjadi pada seseorang yang pernah terjangkit thypus. Penyakit ini ditandai dengan gejala klinis,antara lain demam, sakit kepala, lemah, lesu, kelainan di kulit, dan pembesaran limpa serta hati. Penyakit thypus ini dapat diobati dengan pemberian obat tetrasiklin dan kloramfenikol. Selain itu juga diberikan antibiotik untuk menekan pertumbuhan bakteri tersebut. Pencegahan ini dilakukan dengan pemutusan rantai infeksi, imunisasi, dan menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri.

SIKLUS HIDUP
Rickettsia prowazekii mempunyai siklus hidup yang terbatas pada manusia dan kutu manusia (Pediculus humanus corporis dan Pediculus humanus capitis). Kutu ini memperoleh Rickettsia pada waktu menggigit manusia yang terinfeksi. Karena darah yang dihisap kutu sudah terinfeksi, maka sel-sel usus akan terkena infeksi dan Rickettsia berkembang biak di dalamnya, sewaktu sel pecah Rickettsia keluar dan tercamput dengan tinja kutu. Sambil menghisap darah, kutu akan mengeluarkan tinja. Gigitan kutu ini akan menimbulkan rasa gatal, sewaktu hospes menggaruk, tinja infestikus secara tidak sengaja masuk dalam luka gigitan dan menimbulkan infeksi pada hospes. Bila tuma menggigit pada saat yang sama dia akan berdefekasi. Pada saat orang menggaruk pada daerah gigitan kutu, hal tersebut memungkinkan Rickettsia yang diekskresi dalam tinja menembus kulit orang tersebut. Akibat infeksi tersebut, kutu akan mati, tetapi organisme tetap hidup selama beberapa waktu dalam tinja kering kutu tersebut.

PENULARAN
Penularan penyakit thypus epidemik ini terjadi pada waktu arthropoda menghisap darah mamalia yang telah terkena infeksi. Selain itu dapat juga terjadi penularan dari arthropoda ke arthropoda lewat jalur yang telah terinfeksi (transovarium).

GAMBARAN KLINIK
Penyakit yang ditimbulkan oleh Rickettsia prowazekii ini adalah thypus epidemik, dengan gambaran klinik yaitu demam, sakit kepala, lemah, lesu, kelainan di kulit, dan pembesaran limpa serta hati. Pada thypus jenis ini terjadi infeksi sistemik yang berat disertai perasaan amat lemah dan demam selama 2 minggu. Pada penderita usia diatas 40 tahun penyakit akan berakibat lebih parah dan fatal.

PENGOBATAN
Pengobatan yang diberikan pada penyakit thypus epidemik ini adalah dengan pemberian tetrasiklin dan kloramfenikol, kedua obat tersebut merupakan obat yang efektif bila diberikan secara dini. Obat ini diberikan melalui mulut setiap hari, diteruskan selama 3-4 hari setelah suhu normal. Pada penderita berat, dosis permulaan dapat diberikan secara intra vena. Pemberian antibiotik dapat menekan pertumbuhan bakteri tersebut. Penyembuhan tergantung pada mekanisme kekebalan penderita yang pada umumnya memerlukan waktu 2 minggu untuk dapat mencapai suatu tingkat yang mampu menekan Rickettsia prowazekii tersebut.

PENCEGAHAN
Pencegahan dapat dilakukan dengan memutuskan rantai infeksi, menjaga kebersihan lingkungan dan diri sendiri, dan imunisasi.
» Pemutusan rantai infeksi
Rantai infeksi dapat diputus dengan membasmi kutu dengan menggunakan insektisida.
» Menjaga Kebersihan
Menjaga kebersihan baik dari lingkungan maupun diri sendiri, misalnya jangan membiarkan banyak pakaian kotor yang tergantung di kamar karena dapat ijadikan sarang kutu, lalu menggunakan obat gosok untuk mencegah gigitan arthopoda
» Imunisasi
Imunisasi aktif dilakukan dengan menyuntikkan antigen yang dibuat darikantong kuning telur embrio ayam yang terinfeksi/ dari biakan sel yang diolah dengan formalin.


 Rickettsia typhi
Rickettsia typhi adalah bakteri intraseluler obligat berukuran kecil, dimana morfologi dinding selnya menunjukkan bahwa bakteri ini merupakan bakteri gram negatif berbentuk basil. Bakteri ini memiliki membran luar dan lapisan murein yang tipis. Murein adalah polimer yang ditemukan pada dinding sel dari organisme prokariotik. Lipopolisakarida yang merupakan ciri bakteri gram negatif dapat ditemukan dengan jelas pada membran luarnya. Secara filogenetik bakteri ini termasuk anggota subkelompok alfa dari Proteobacteria. Rickettsia typhi bersama Rickettsia prowazekii dimasukkan ke dalam kelompok Rickettsia penyebab thypus. Kelompok Rickettsia penyebab thypus memiliki ciri yaitu dinding selnya berisi limpahan lipopolisakarida serta protein pada membran luarnya tersusun oleh OmpB atau protein antigen spesifik (SPA). Secara umum Rickettsia typhi telah meningkatkan berbagai karakteristk yang berguna bagi intrasitosolnya untuk memperoleh ATP, asam amino, gula, dan produk-produk metabolisme yang lain dari sel inang.

SIKLUS HIDUP
Rickettsia typhi bersimbiosis dengan vectornya yang merupakan salah satu jenis arthropoda, yaitu kutu tikus (Xenopsylla cheopis). Hal ini dikenal dengan siklus zoonotik. Rickettsia typhi memperoleh makanan dari darah yang diambil oleh spesies inang. Rickettsia typhi masuk dan tumbuh di dalam sel epitel usus dari kutu dan keluar bersama dengan tinja yang dikeluarkan kutu Rickettsia typhi yang berada pada tinja dari kutu tersebut menjangkiti tikus akan melalui inokulasi intra kutan dengan penggarukan kulit, atau perpindahan oleh jari ke dalam membran lendir. Selain itu bakteri ini juga mampu menjangkiti manusia dan tikus melalui gigitan kutu tikus tersebut. Rickettsia typhi tidak menyebar secara efektif ke sel-sel lainnya sampai pertumbuhannya di dalam sel inang (yang dilakukan secara pembelahan biner) telah selesai melakukan penggandaan jumlah bakteri, yang pad akhirnya membuat sel inang retak dan pecah serta membebaskan sejumlah besar Rickettsia typhi. Penggandaan diri oleh mikroba ini terutama terjadi di jaringan endothelium. Kehancuran sel endothelial menyebabkan kerusakan jaringan, organ, dan kehilangan darah.
Rickettsia typhi berkembang dengan subur di lingkungan dengan konsentrasi potassium yang tinggi dan konsentrasi glukosa yang rendah. Sistem transpor pada membran sel digunakan oleh bakteri ini untuk memperoleh molekul seperti ATP dan asam amino dari sel inang. Ketidak-mampuannya untuk menjaga kadar nutrisi yang penting seperti ATP, membuat Rickettsia typhi relatif non-motile. Sifat non-motile ini mengakibatkan bakteri tersebut melakukan penggandaan di dalam sel inang, yang akhirnya membuat sel inang tersebut pecah. Meskipun begitu, Rickettsia typhi juga memiliki proses metabolisme sendiri yang dapat menghasilkan ATP dan protein bai dirinya. Rickettsia typhi masuk ke sel secara fagositosis, yakni suatu proses dimana mikroorganisme masuk ke sel melalui membran sel dan kemudian melepaskan diri dan melakukan replikasi dalam sitoplasma dari sel lain. Rickettsia typhi tidak dapat di biakkan pada media tiruan seperti yang tersedia di laboratorium. Organisme ini harus ditumbuhkan dengan cara lain, contohnya dengan kultur sel atau pada hewan.

PENYAKIT YANG DITIMBULKAN
Rickettsia typhi adalah penyebab dari thypus endemik. Infeksi ini menyebabkan sakit kepala, demam, rasa menggigil, dan dapat menyebabkan multisistem, termsuk infeksi pada liver, ginjal, dan jantung. Efek patologis lainnya yang ditimbulkan Rickettsia typhi adalah meningoencephaletis, kudis, pneumonia yang menyebabkan syndrom gangguan pernafasan pada beberapa penderita, perluasan luka vaskuler, dan kematian yang jumlahnya kira-kira 1% dari kasus yang terjadi. Thypus endemik lebih lazim terjai di wilyah kota atau daerah padat penduduk. Selain itu, meskipun thypus dapat di temukan secara luas di seluruh dunia, namun penyakit ini lebih sering trjadi di daerah pantai yang suhunya hangat. Penyakit thypus biasanya dijumpai di daerah dengan kondisi kesehatan lingkungan yang buruk. Thypus endemik (murine thypus) sendiri kurang berbahaya jika dibandingkan dengan thypus yang disebabkan oleh Rickettsia prowazekii.

PENGOBATAN
Penyakit yang disebabkan oleh Rickettsia typhi didiagnosis lewat tes darah. Antibiotik yang dibuat bertujuan untuk dapat memasuki sel inang dan membantu mengurangi efek Rickettsia typhi. Beberapa pengobatan / obat yang telah dibuat adalah doxycycline, tetracycline dan chloramphenicol.


 Rickettsia tsutsugamushi
Ditularkan oleh larva tungau yang terdapat dalam tubuh Trombicula akamushi, Trombicula deliensis dan Trombicula scutellans, dengan masa inkubasi 6 – 21 hari. Rickettsia tsutsugamushi ini masuk dalam tubuh manusia melalui gigitan Trombicula sp. Rickettsia tsutsugamushi ini dapat menyebabkan penyakit scrub thypus.


BEBERAPA PENYAKIT YANG DISEBABKAN RICKETTSIA
 Rickettsialpox
Suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan pada keluarga Rickettsia (Rickettsia akari). Bakteri mula-mula ditemukan pada tikus-tikus dan sedikit yang menyebabkan tikus tersebut terinfeksi. Manusia akan terkena Rickettsialpox jika tergigit Rickettsia, bukan dari tikus. Gejala yang pertama adalah suatu bengkak yang dibentuk oleh gigitan, secara cepat menghasilkan suatu bengkak hitam yang keras. Banyak dari gejala adalah demam termasuk seperti influenza, rasa dingin, lemah dan otot sakit tetapi gejala yang paling membedakan adalah ruam yang terjadi tiba-tiab, memutar yang terkena infeksi kemudian menyebar ke keseluruhan badan manusia tersebut.

 Rocky Mountain spotted fever
Penyakit ini disebabkan oleh Rickettsia rickettsii, suatu jenis bakteri yang menyebar ke manusia oleh Dermacentor. Gejala dan tanda penyakit ini meliputi serangan demam mendadak, sakit kepala, dan nyeri otot, yang diikuti oleh ruam. Penyakit dapat sukar untuk didiagnosa pada stadium awal, dan tanpa perawatan yang sesuai dapat menjadi fatal.

 Boutonneuse fever
Boutonneuse fever juga disebut Mediterania demam berbintik, fiěvre boutonneuse, atau Marseilles fever, adalah suatu demam sebagai hasil suatu Rickettsial infeksi / peradangan yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia connorii dan yang dipancarkan oleh anjing berdetak Riphicepalus sanguineus. Boutonneuse demam adalah endemik di banyak negara-negara melingkupi laut tengah.

 Trench fever
Disebabkan oleh Rochalimaea quintana. Rochalimaea quintana ini dapat tumbuh pada perbenihan agar darah dalam inkubasi suhu 37° dengan kadar 5 %. Penyakit ini ditularkan oleh Pediculus humanus corporis. Rochalimaea quintana tahan terhadap pengaruh lingkungan luar. Masa inkubasinya sekitar 9 – 17 hari.

 Q Fever
Disebabkan oleh Coxiella burnetii. Sebelum dinamakan Coxiella burnetii, bakteri ini dinamakan Rickettsia burnetii, merupakan bakteri pleomorfik, tetapi lebih kecil daripada Rickettsia, dan dapat lolos dari saringan berkefeld. Tumbuh dalam vacuola cytoplasma sel. Merupakan gram negatif, tetapi dapat juga gram positif. Coxiella burnetii dapat berbentuk endospora sehingga tahan terhadap sinar ultraviolet, pengeringan panas dan desinfektan. Masa inkubasi Coxiella burnetii sekitar 2 – 4 minggu.

PENISILLIN

Penisillin merupakan antibiotik pertama yang ditemukan oleh Alexander Flemming tahun 1928 di London yang satu dekade kemudian dikembangkan oleh Florey untuk penggunaan sistemik dengan menggunakan biakan Penicillium notatum. Akibat kebutuhan penisillin dalam jumlah besar pada saat perang dunia II, kemudian digunakan Penicillium chrysogenum yang dapat menghasilkan penisillin lebih banyak. Antibiotik ini diperoleh dengan cara ekstraksi biakan cair yang tumbuh dalam perbenihan khusus. Penisillin alamiah yang paling banyak digunakan pada saat ini adalah Penicillin G. Dari cairan peragian Penicillium, asam 6-amino-penisilanat dapat di isolasi secara besar-besaran. Ini membuka kemungkinan pembuatan senyawa serupa penisillin yang hampir tidak terbatas jumlahnya dengan cara penggabungan gugus amino bebas asam penisilanat pada gugus-gugus karboksil bebas dari pelbagai jenis radikal.

Semua penisillin memiliki struktur dasar yang sama. Antibiotik ini termasuk antibiotik golongan betalaktam karena mempunyai rumus bangun dengan struktur seperti cincin β-laktam yang merupakan syarat mutlak untuk menunjukkan khasiatnya. Jika cincin menjadi terbuka oleh enzim β-laktamase (penisilinase dan cephalosporinase), maka khasiat anti bakteri antibiotik penisillin menjadi lenyap.

DERIVAT PENISILLIN

A. Penisillin Spektrum Sempit

  1. Benzil penisillin / Penisillin G

Tidak tahan dengan asam lambung, sehingga pemberian secara oral akan diuraikan asam lambung, karena itu penggunaannya secara injeksi atau infus intravena.

  1. Fenoksimetil Penisillin / Penisillin V

Penisillin ini tahan asam lambung, pemberian sebaiknya dalam keadaan sebelum makan.

  1. Penisillin Tahan Penisillinase

Derivat ini hampir tidak terurai oleh penisillinase, tapi aktivitasnya lebih ringan dari Penicillin G dan penicillin V. Umumnya digunakan untuk kuman-kuman yang resisten terhadap obat-obat tersebut. Contohnya :

- Kloksasillin

- Dikloksasillin

- Flukloksasillin

  1. Derivat Tahan Pseudomonas

Pseudomonas merpakan bakteri yang banyak berada di udara yang sangat kuat. Derivat dari penisillin yang tahan terhadap pseudomonas yaitu :

- Karbenisillin

- Karindasillin

- Tikarsillin

- Piperasillin

Piperasillin merupakan derivat penisillin tahan pseudomonas yang paling kuat.

B. Penisillin Spektrum Luas

  1. Ampisillin

Spektrum kerja meliputi banyak kuman gram positif dan gram negatif yang tidak peka terhadap penisillin G. Khasiatnya terhadap kuman-kuman gram positif lebih ringan daripada penisillin spektrum sempit . Banyak digunakan untuk mengobati berbagai infeksi atau peradangan pada saluran pernafasan (bronkitis), saluran pencernaan (desentri) dan infeksi saluran kemih.

  1. Amoksisillin

Spektrum kerjanya sama dengan ampisillin, tetapi absorbsinya lebih cepat dan lengkap. Banyak digunakan terutama pada bronkitis menahun dan infeksi saluran kemih.

MEKANISME KERJA

Seperti halnya semua antibiotik β-laktam, penicillin menghambat pertumbuhan bakteri dengan jalan menghambat tahap spesifik dalam sintesis dinding sel. Dinding sel ini merupakan lapisan luar yang rigid (kaku), yang menutupi keseluruhan membran sitoplasma (Gambar 1). Lapisan ini mempertahankan bentuk sel serta mencegah lisis sel yang mungkin terjadi sebagai akibat dari tekanan osmotik yang tinggi di dalam sel dibanding dengan lingkungan luarnya. Dinding sel terdiri dari kompleks polimer silang-kait, peptidoglycan (murein, mucopeptide), yang terdiri atas polisakarida dan polipeptida. Polisakarida mengandung gula-gula amino yang berubah-ubah, asam N-acetylglucosamine dan asam N-acetylmuramic (Gambar 2). Lima peptida asam-amino terikat pada gula asam N-acetylmuramic. Peptida ini berakhir di D-alanyl-D-alanin. Protein-protein pengikat penicillin (PBPs = Penicillin Binding Protein) mengkatalisasi reaksi transpeptidase yang melepaskan alanin akhir untuk membentuk ikatan silang dengan peptida terdekat. Hal ini memberikan struktur yang rigid bagi dinding sel. Antibiotik-antibiotik β-laktam merupakan analog struktural dari substrat D-Ala-D-Ala alami yang secara kovalen diikat oleh PBP pada situs aktif. Setelah suatu antibiotik β-laktam terhubung pada PBP, reaksi transpeptidasi dihambat (Gambar 3), sintesis peptidoglycan disakat, dan sel akan mati. Mekanisme tepat yang bertanggung jawab pada kematian sel tidak sepenuhnya diketahui, namun autolysin, enzym-enzym bakteri yang membentuk ulang dan merusak dinding sel, terkait dalam hal ini. Penicillin dan cephalosphorine bersifat bakterisid hanya kalau sel-sel tumbuh dengan aktif dan mensintesis dinding sel.

Kamis, 14 April 2011

Follicle Stimulating Hormone (FSH)

Follicle Stimulating Hormone, biasanya disebut sebagai FSH, adalah hormon yang secara langsung dapat mempengaruhi kemungkinan seorang wanita utuk dapat hamil dan/atau mempertahankan kehamilan. FSH merupakan hormon yang memiliki struktur glikoprotein, diproduksi di sel gonadotrop hipofisis pada lobus Anterior, distimulasi oleh hormon aktivin dan dihambat oleh hormon inhibin. Sel target dari FSH ialah : testis (Tubulus semineferus) pada laki-laki dan ovarium pada perempuan.

Fungsi ovarium untuk menghasilkan ovum dan hormone seks sangat dipengaruhi oleh stimulasi FSH, meskipun hormone lain juga berperan dalam pengaturan fungsi ovarium tersebut. Respon ovarium terhadap stimulasi FSH bervariasi pada individu berbeda, dari yang hiporespon hingga yang hiperrespon dengan kemungkinan terjadinya komplikasi pada ovarium yang mengalami hiperstimulasi. Tetapi terjadinya variasi respon tersebut sampai sekarang belum diketahui dengan pasti.

Di ovarium FSH menstimulasi pertumbuhan Graafianfollicles yang belum matang agar menjadi matang. Bersamaandengan perkembangan follicle, melepas inhibin, yang menghentikan produksi FSH. FSH dan LH bekerja secara sinergi pada reproduksi.

Pada wanita yang sedang mengalami mestruasi, kelenjar pituitari di dalam otak dapat mendeteksi apakah ovarium memproduksi estrogendengan jumlah yang tepat. Jika wanita belum mendapatkan periodenya dan tidak ada estrogen yang dibuat, kelenjar pituatari di otak akan melepas hormone FSH (follicle-stimulating hormone). FSH mengirimkan sinyal ke ovarium untuk mulai membuat estrogen. Ovarium akan merespon padasinyal ini dan mulai melepasestrogen. Bila estrogen telah dilepaskan, kelenjar pituatari akan menghentikan pelepasan FSH sehingga FSH di dalam tubuh akan menurun.

FUNGSI FSH

Secara umum, FSH berfungsi dalam pertumbuhan, perkembangan, maturasi saat pubertas, dan reproduksi.

1. Pada Laki-laki

a. Menstimulasi produksi sperma dengan cara mempengaruhi reseptor testosterone pada tubulus semineferus, seperti : spermatogenesis, sintesis androgen binding protein (ABP) dan inhibitor

b. Merangsang sekresi estrogen pada sel sertoli

c. Memperkuat efek LH dalam merangsang sel Leydig dengan menambah reseptor LH pada sel tersebut.

2. Pada Perempuan

  • Menstimulasi pertumbuhan folikel terutama pada sel-sel granulose, mencegah atresia folikel. dan pematangan folikel
  • Menstimulasi produksi estrogen pada corpus luteum
  • Menstimulasi pembentukan progesterone
  • Menstimulasi maturasi sel-sel germinal, Pada akhir fase folikular kerja FSH dihambat oleh inhibin dan pada akhir fase luteal aktivitas FSH kembali meningkat untuk mempersiapkan siklus ovulasi berikutnya.

PENYEBAB DAN PENGARUH PENINGKATAN FSH

Tingkat tubuh untuk memproduksi FSH berkorelasi dengan kualitas dan kuantitas telur yang tersisa. level FSH yang normal adalah berkisar dibawah 10 mIU/ml. FSH dihasilkan oleh kelenjar hipofisis (Pituitary Gland) yang merangsang ovarium untuk mengembangkan folikel setiap bulan. Ini dapat dianggap sebagai metafora pedal gas yang menyebabkan ovarium untuk berovulasi.

Semakin tua, folikel seorang wanita akan makin resisten terhadap stimulasi gonadotropin, akibatnya FSH dan LH di darah akan meningkat. Peningkatan FSH dan LH akan menyebabkan stimulasi stromal terhadap ovarium, yang menyebabkan peningkatan estrone dan penurunan kadar estradiol. Kadar inibin juga menurun drastis karena terjadi feedback negatif dengan peningkatan FSH. Oleh karena itu, menopause dapat dideteksi, sehingga secara klinis indikasi menopause dapat dilihat dari kadar FSH darah yaitu meningkat menjadi lebih dari 40 mIU/ml. Tetapi walaupun kadar FSH tinggi, bila belum melalui masa menopause maka seorang wanita masih dapat hamil.

Ada beberapa suplemen yang dapat membantu menyeimbangkan level tersebut. Misalnya FertilAid for Woman. FertilAid for Woman adalah suplemen yang mengandung Vitex, yang menjaga level FSH dari lonjakan, menormalkan kadar FSH ke tingkat yang sesuai.

Vitex atau Chesberry merupakan salah satu tumbuhan yang paling dikenal untuk kesuburan wanita. Ada banyak penelitian dan testimonial dari Vitex dan efeknya pada tubuh. Salah satu alasan Vitex sangat efektif dan populer adalah karena kemampuannya untuk menyeimbangkan hormon sementara Vitex itu bukanlah hormon (melainkan bahan alami). Vitex mendukung keseimbangan hormon dalam tubuh dengan memiliki efek pada hipotalamus-hipofisis-ovarium axins, memperbaiki masalah pada sumbernya.

Manfaat Vitex :

  1. Membantu menormalkan siklus menstruasi
  2. Memperpanjang paruh kedua siklus jika siklus wanita terlalu pendek (fase luteal cacat)
  3. Membantu ovulasi
  4. Meningkatkan hormon progesteron (tapi tidak mengandung hormon, karena Vitex herbal alami)
  5. Membantu amenore (wanita yang menstruasinya berhenti) atau yang tak teratur
  6. Membantu kelenjar hipofisis
  7. Mengurangi PCOS
  8. Meringankan gejala PMS

Pink Fire Pointer